Assalamu'alaikuum.. Masih suasana lebaran nih, Taqabbalallahu minna wa minkum, mohon dima'afkan untuk semua salah dan khilaf selama mengisi blog ini ya teman. Semoga lebaran kali ini membawa kita semua kepada keberkahan dan kembali ke jiwa nan fitri, Amin. Saat ini pasti banyak teman-teman yang masih menikmati kebersamaan bersama keluarga besar di kampung halaman tercinta, menikmati indahnya mudik setahun sekali yang berkesan. Tapi tahun ini,...
Bahagiaaaaa.. Assalamu’alaikuuum.. Selasa lalu, Blogger Reporter Indonesia (BRID) sukses menggelar acara Buka Bersama di Warung Daun Cikini, Jakarta. Saya termasuk yang menghadiri acara tersebut, walau sedang menikmati sakit punggung tapi acara bermanfaat ini harus saya datangi. Bangga karena dapat bertemu dengan teman-teman sesama BRID, wajah lama dan wajah baru berbaur serempak. Selain itu, saya senang karena dapat mengenalkan Alfath anak saya kepada sosok-sosok...
Niat untuk mempunyai usaha sendiri sudah ada di benak saya sejak setahun lalu, tiba-tiba saja saya terpikir untuk merealisasikannya beberapa bulan kebelakang, terpikir untuk memproduksi cemilan tertentu yang khas dari Kota Kelahiran saya. Dalam proses pembuatan, saya dibantu oleh saudara sepupu saya yang memang sudah terbiasa membuat cemilan di Kampung Kakek Nenek kami, Kampung Gahot, Garut.
Sebelumnya, saya mengajukan proposal dadakan kepada suami yang berisi pengajuan dana awal untuk produksi, Alhamdulillah hari itu juga di ACC.
Kabar gembira itu pun langsung saya sampaikan kepada saudara saya by phone, yang disambut dengan nada gembira.
Dalam waktu kurang lebih satu bulan, saya menyiapkan segala sesuatunya dari mulai logo, label, dan laporan keuangan awal yang sangat sederhana. Namun untuk itu semua, tentunya keripik ini harus mempunyai nama kan ya?. Saya pun mulai berpikir keras.
Seolah ingin menunjukan kerinduan kepada Alm. Kakek, yang telah berpulang dan kembali ke sisiNya beberapa tahun lalu, saya sampaikan kepada suami bahwa saya ingin nama brand kami ada unsur nama Alm. Kakek saya yaitu “Aki Koyyin”. Aki merupakan panggilan kepada Kakek atau orang yang di tuakan di kampung Beliau, yang juga Kampung masa kecil Mama saya.
Suami menyetujui namun menyarankan saya sedikit merubah namanya, seperti di pelesetkan. Akhirnya kami sepakat menjadi “KI KOIIN”.
Di Garut, jenis keripik ini biasa disebut “Asinan”, tapi karena di Kota lain Asinan itu berwujud berbeda (jenis makanan lain), akhirnya kami tidak ingin menyebutnya Asinan. Di Jakarta sendiri, keripik seperti ini lebih familiar sebagai “pangsit”. Akhirnya, kami mencari jalan tengah dengan menyebutnya “Kriuk-Kriuk”. Jadilah nama KRIUK KRIUK KI KOIIN.
Arti Nama.
Ki berasal dari “Aki” (Kakek).
KOIIN berasal dari nama Kakek (Koyyin), namun dapat di artikan juga sebagai Koin dalam arti sebenarnya (hanya huruf "i" nya kami double), sebagai simbol nominal uang yang kecil (recehan) namun (besar harapan kami) dapat membawa ke nominal/pecahan yang besar dan lebih besar lagi. AMIN.
Awal Produksi.
Kriuk-Kriuk KI KOIIN pertama kali di produksi di Garut, pada tanggal 2 Mei 2015. Kami mengadakan Soft Launching di Radio Antares (Radio Pertama di Garut). Saya bersyukur saat itu dibantu oleh teman-teman terbaik, dari media radio dan dari Blogger Garut.
Rasa.
Terdiri dari tiga (3) Varian rasa yaitu, Original (pangsit dengan daun jeruk), Cabe-cabean/Seuhah Pisan (Pangsit dengan tingkat kepedasan maksimal), dan Best Seller kami yaitu Rasa Kopi (manis).
Di bulan ketiga produksi,setiap rasa mengalami peningkatan rasa dengan komposisi yang terus diperbaiki. FYI, saat ini kami sedang mempersiapkan rasa lainnya, seperti Green tea, Vanilla, dll.
Bahan-Bahan.
Kami menggunakan bahan-bahan pilihan, dan berusaha untuk meminimalisir penggunaan MSG supaya produk kami aman di cemil segala usia. Kualitas bahan yang terjaga ini juga dimaksudkan untuk melancarkan proses pengajuan dan pembuatan nomor P-IRT dan Sertifikasi Halal yang saat ini masih kami pelajari. Harapannya setelah dua hal tadi lolos, maka KRIUK – KRIUK KI KOIIN dapat dipasarkan lebih luas lagi, sehingga jumlah produksi akan terus meningkat.
Visi.
KRIUK-KRIUK KI KOIIN dapat menjadi salah satu cemilan yang melegenda dari Kota Garut, yang dapat melanglangbuana ke Belahan bumi manapun.
Misi.
Produksi KRIUK-KRIUK KI KOIIN terus meningkat sehingga dapat menambah jumlah karyawan (SDM) yang berasal dari Kampung Gahot, yang saat ini masih menggantungkan mata pencahariannya sebagai buruh tani dengan penghasilan minim disaat kebutuhan hidup semakin meningkat. Dan juga SDM berasal dari kampung lainnya.
LOGO.
Gambar Seorang Kakek yang sedang memegang tongkat menjadi ciri khas dari Logo KRIUK-KRIUK KI KOIIN. Gambar yang sangat mewakili sosok “AKI” pada Brand kami.
Gambar KOIN yang menyelimuti sosok “aki” menjadi simbol Koin (recehan) yang akan membawa brand kami ke hal besar di masa depan.
Secara keseluruhan, arti dari Logo adalah sebagai pengharapan ke masa depan yang lebih baik serta kesejahteraan pada banyak pihak.
Kami percaya, nama adalah do’a, begitupun dengan Logo.
Pemasaran.
Saat ini KRIUK-KRIUK KI KOIIN telah dipasarkan secara online via fan page Facebook dan juga di jual Offline di beberapa rekanan baik kami yang semoga dapat terus menjalin kerjasama jangka panjang (long term), baik itu di Kota Garut dan juga di Kota lainnya.
Update Harga.
Kemasan Besar 200gram, Rp. 10.000/pc
Kemasan Kecil 100gram, Rp.6.000/pc
*Harga dan Kemasan dapat berubah sewaktu-waktu
Partner (rekanan) saat ini :
RM. Ayam Kampungan Garut.
RM. Ayam Kampungan Garut.
Takoyaki (Tip Top Depok Lt.2)
DOKUMENTASI "KRIUK-KRIUK KI KOIIN"
 |
 |
| Soft Launching Kriuk-Kriuk KI KOIIN di Radio Antares Garut. |
 |
| Soft Launching Kriuk-Kriuk KI KOIIN di Radio Antares Garut. |
 |
| Home Industry. Siap dipasarkan secara Online dan Offline. |
 |
| Home Industry. Siap dipasarkan secara Online dan Offline. |
 |
| Packing #Kriuk2KiKoiin untuk penjualan Online. |
 |
| Resi Pengiriman via Ekspedisi. |
 |
| Kriuk2KiKoiin Original dan Pedas, dapat dinikmati sebagai cemilan atau teman makan apapun. |
HUBUNGI
