Mengintip Proyek MRT Setiabudi Setelah Lepas dari Bor Raksasa Antareja dan Mustikabumi
Monday, March 20, 2017Salah satu impian Ibukota terwujud sudah, Mass Rapid Transit (MRT) perlahan namun pasti mulai selesai satu persatu. Pengerjaan yang dilakukan non stop 24 jam membuahkan hasil yang luar biasa membanggakan. Dan saya, menjadi salah satu Blogger yang merasa sangat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk melihat sendiri perkembangannya dari jarak yang sangat dekat.
Visi dibangunnya MRT selain untuk menjadi penyedia jasa transportasi publik terdepan yang berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas, MRT juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan dapat mengembangkan sistem transit perkotaan. Saya, sebagai pengguna KRL atau Commuter Line setiap berangkat dan pulang kerja, tentu menaruh harapan yang cukup besar juga untuk semua misi di atas dapat terwujud. Mari Aminkan sama-sama.
Yang di belakang saya itu penampakan bor raksasa Mustikabumi. Doc. Pri |
Saya dan beberapa sahabat Blogger lain diajak turun langsung ke proyek MRT yang sedang berlangsung. Wah, senang dan bangga banget rasanya bisa menyaksikan sendiri “dunia lain” di bawah sana dengan Para Pekerja yang secara bergantian terus melakukan pekerjaannya demi mengejar target waktu penyelesaian, 24 jam non stop mereka bekerja dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Kami para Blogger ditunjukan satu persatu terowongan yang sudah selesai di Bor. Kebetulan kami berada di proyek MRT Setiabudi dan dipandu oleh Mas Akbar yang dengan senang hati menjelaskan banyak hal.
Besar banget ya diameter terowongannya. Doc.Pri |
Awal masuk ke bawah tanah, saya langsung kegerahan karena di bawah sana sangat panas. Apalagi saat itu saya masih terengah-engah efek lari dan terburu-buru karena telat sampai setelah sebelumnya kereta yang saya naiki tertahan lama di Manggarai. Telat saat naik kereta atau Commuter line sebenarnya sudah biasa saya alami, tapi untuk project MRT ini, saya tidak boleh telat mengingat saya tidak sendiri turun kesana tetapi bersama tim Blogger yang lain. Syukurlah, walau teman-teman yang lain duluan turun bersama Mas Akbar, ada satu dari Tim MRT (yang namanya saya lupa) mau menjadi Pemandu saya untuk turun. Ohya, sebelum turun dipastikan saya memakai perlengkapan keamanan seperti rompi dan helm khusus, beserta sepatu booth (yang sayangnya tidak jadi saya pakai).
Suasana di dalam project MRT. 24 jam non stop pengerjaannya. Doc.Pri |
Rasa gerah dan pengap menguap seiring rasa takjub dengan apa yang saya dan teman-teman yang lain lihat di bawah, ada terowongan-terowongan besar yang menganga begitu lebar seolah siap menelan kami semua. Dalam hati saya penasaran banget, gimana caranya ya Para Pekerja itu bisa melubangi tanah yang segitu besar dengan sangat rapi?. Namun akhirnya pertanyaan demi pertanyaan terjawab karena dijelaskan oleh Mas Akbar.
Sejak bulan September 2015 lalu, bor raksasa yang diberi nama “Antareja 1 dan Antareja 2” digunakan untuk membangun terowongan dari arah patung Pemuda ke Setiabudi. Selain itu, ada juga bor “Mustikabumi 1 dan Mustikabumi 2” yang membangun terowongan dari arah Bundaran HI ke Setiabudi. Dan saat ini semua terowongan itu sudah berada di titik temu alias sudah selesai. Jadi, sekitar 16 bulan ya total waktu yang dibutuhkan untuk pengeboran sepanjang enam kilometer. Pantas saja, karena semua bor bekerja non stop 24 jam kecuali hari minggu karena digunakan untuk perawatan.
Kelak, saya mungkin akan menjadi pengguna setia MRT. Doc.Pri |
Tanggal 23 Februari 2017, Presiden Jokowi meninjau proyek MRT ini sebagai tanda selesainya pekerjaan pembuatan terowongan bawah tanah Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Bundaran Senayan tersebut. Tentu jadi harapan bagi kita semua terutama warga Jakarta, proyek MRT ini lancar dan rampung sesuai target yaitu tahun 2019 mendatang. Kita do’akan bersama yaaa.
Dan semoga, dengan adanya moda transportasi yang baru ini, kelak akan menjadikan kondisi lalu lintas di Ibukota semakin membaik. Akan membuat warga Jakarta menjadi lebih “adem” lagi di tengah jalanan yang selama ini selalu “panas”. Besar harapan kita dapat menjadi warga yang lebih santai lagi gak cepat tersulut amarah karena kondisi fisik yang letih. Gak mudah sih memang, tapi seandainya semua kompak, pasti lebih mudah dijalani bersama.
Selain tangga, akan ada fasilitas lift untuk akses keluar masuk stasiun. Doc.Pri |
Saya sempat bertanya ke Mas Akbar tentang apakah nanti ada kemungkinan MRT-nya "ngetem" antri signal seperti yang biasa saya alami saat naik Commuter Line dan seringkali antri signal di Manggarai. Namun Mas Akbar memberikan jawaban yang menyejukan hati, hoho, katanya MRT ini mempunyai line listrik yang khusus dari PLN, jadi kemungkinan antri signal itu sangat minim. Syukurlaah.
Ohya, nanti akan disediakan fasilitas lift juga untuk akses turun stasiun MRT. Kita jaga sama-sama ya jika nanti mendapatkan kesempatan untuk dapat merasakan kecanggihan MRT ini, dari mulai kebersihan, dan ketertibannya. Semangat untuk #ubahJakarta menjadi lebih baik!.
Ohya, nanti akan disediakan fasilitas lift juga untuk akses turun stasiun MRT. Kita jaga sama-sama ya jika nanti mendapatkan kesempatan untuk dapat merasakan kecanggihan MRT ini, dari mulai kebersihan, dan ketertibannya. Semangat untuk #ubahJakarta menjadi lebih baik!.
2 komentar
Seru! Alhamdulillah solusi transportasi nyaman akan terlaksana :)
ReplyDeleteAmiiin
ReplyDeleteTerima kasih telah berkunjung dan berkomentar dengan baik TANPA link hidup di kolom komentar. Dan cukup pakai Url blog saja ya teman-teman di ID namanya.