Bebas Berkarya dengan Jujur dan Apa Adanya
Wednesday, April 15, 2020
Menjadi Blogger yang (katanya) profesional sebenarnya bukan cita-cita saya, awal mula saya ngeblog hanya untuk mencurahkan isi hati yang saat itu agak sungkan untuk diceritain ke Orangtua ataupun ke Teman. Bisa dibayangin, saat itu adalah masa remaja yang penuh kegalauan dan pencarian jati diri. Disaat Blog dapat menjadi teman, bahkan Sahabat yang setia menampung gak hanya curhatan, tapi juga ide-ide tanpa batas, yang apa adanya dan tanpa syarat ketentuan. Dan yang pasti, Blog bisa jadi Sahabat yang gak akan pernah judge saya apapun yang saya tulis disana.
Seiring waktu, ternyata Blog mampu menggiring saya ke pengalaman hidup yang lebih luas lagi. Banyak pelajaran baru yang ditemui di tempat-tempat penuh sejarah, bersama orang-orang yang baru ditemui juga. Seru!.
Yang lebih membuat gak nyangka lagi adalah, saya mulai mendapatkan rupiah demi rupiah dari hobi saya ngeblog. Tapi percayalah, untuk sampai ke tahap ini bukan sulap karena memang gak instan. Ada proses, yang tidak sebentar. Makanya sedih aja kalau saat ini banyak yang ingin jadi Blogger yang bertujuan untuk mendapatkan rupiah tapi mengambil jalan pintas. Bukan karena saya iri dengan besaran uang yang didapat oleh mereka, bagi saya itu merupakan rezeki yang sudah diatur oleh Sang Maha.
Tapi, sedikit menyayangkan aja karena saat kita mengambil langkah instan berarti kita kehilangan kesempatan untuk belajar dari setiap proses yang harusnya dilewati. Padahal dari pelajaran yang tidak sedikit itu, mental kita juga ditempa untuk lebih kuat lagi, untuk gak malu dengan keterbatasan yang kita punya, tapi justru menjadikan kita berpikir lebih kreatif bagaimana bisa tetap berkarya dengan apa adanya tanpa perlu mengada-ngada.
Beberapa pengalaman berharga yang saya dapat dari menjadi seorang Blogger adalah mendapat kesempatan untuk bertemu Tokoh-Tokoh penting yang menginspirasi, yang sebelumnya hanya bisa saya lihat di Televisi, atau baca kisahnya di Media cetak. Selain itu, saya jadi tahu bagaimana rasanya dapat merambah ke dunia Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dll.) yang saat ini sedang menjadi sarana yang ideal untuk mengembangkan dunia Digital Marketing.
Sudah bukan rahasia jika saat ini, apapun dapat dipromosikan di media sosial. Gak hanya Perusahaan besar, tapi Pengusaha-Pengusaha rumahan juga dapat memanfaatkannya untuk memasarkan produk yang mereka jual.
Nah, Blogger seperti saya dapat kesempatan juga nih untuk turut mempromosikan Brand-brand sesuai perjanjian secara tertulis, gak hanya di Blog, namun juga di Media Sosialnya terutama Instagram. Bahkan banyak kerjasama yang tidak melibatkan tulisan di Blog, tapi hanya melakukan promosi di Media sosial, yang biasa disebut endorse. Tentu saja itu menjadi “angin segar” karena lahan untuk mencari pundi-pundi bertambah.
Tidak heran, saat melihat keuntungan (baik secara materi ataupun Personal Branding yang bisa didapat), media sosial menjadi “magnet” bagi banyak orang yang ingin menjemput rezeki di dunia digital. Influencer atau Selebgram menjadi sebutan bagi mereka yang selalu dapat endorse berbagai brand di akun Instagramnya. Tugas mereka adalah meng-influence para Followers-nya untuk menggunakan brand yang dipromosikan.
Fenomena menjadi Influencer ini ternyata gak hanya memberikan dampak baik tapi juga sebaliknya di kehidupan sehari-hari. Banyak yang akhirnya jadi memaksakan diri entah demi konten, demi feed Instagram yang selaras, demi supaya terlihat pantas di foto, dll.
Sebenarnya, positif sih ya saat kita termotivasi untuk menjadi lebih baik, dan bekerja lebih giat supaya semua mimpi dan keinginan kita “terbeli”. Tapi menjadi negatif disaat akhirnya kita memaksakan diri supaya terlihat lebih “pantas” sesuai feed Instagram. Hidup pun berubah menjadi penuh kepalsuan dan kepura-puraan.
Misalnya, memaksakan untuk berlibur ke beberapa tempat walaupun dana yang kita punya sangat terbatas, demi supaya dapat foto-foto di tempat yang Instagramable. Contoh lainnya adalah memaksakan untuk beli-beli baju, supaya bisa ber-OOTD dengan lebih leluasa setiap harinya. Dan sebagai langkah instan, banyak juga yang rela merogoh kantongnya untuk membeli Followers hingga puluh ribuan.
Apakah salah melakukan hal-hal seperti contoh-contoh diatas? Kalau jadinya memaksakan diri dan gak sesuai kondisi budget, situasi dan kondisi kita, menurut saya ya tentu salah. Apalagi kalau sampai membuat kita berani melakukan hal yang lebih nekad lagi, hanya demi konten, wah jangan deh. Yang rugi bukan hanya kita, tapi orang di sekitar kita juga, terutama Keluarga.
Ekspresikan Diri Tanpa Kepura-puraan #TanpaSyaratKetentuan dengan Dukungan IM3 Ooredoo
Di tengah maraknya “pencitraan palsu” di era media sosial seperti sekarang, IM3 Ooredoo mengingatkan kita untuk berani menjadi diri sendiri yang sebenarnya. Tanpa tedeng aling-aling, tanpa kepura-puraan, tanpa basa-basi, tanpa followers palsu, tanpa modus, dan tanpa tipu-tipu, dengan campaign “jalani hidup apa adanya”.
IM3 Ooredoo mengajak kita semua untuk hidup apa-adanya termasuk saat kita berkarya. Karena untuk mengekspresikan diri itu gak perlu harus dibungkus dengan kepalsuan apalagi dengan bermacam persyaratan yang memberatkan.
Gerakan positif dari IM3 Ooredoo ini tentunya harus kita dukung ya, dimulai dengan kita jujur ke diri sendiri, ke Keluarga, dan ke lingkungan sekitar tentang diri kita yang apa adanya. Karena hidup sudah berat Guys, gak perlu ditambah beban lagi dengan harus terlihat sempurna di mata orang lain, nanti yang ada malah stress sendiri.
Hidup lebih lepas saat kita bangga dengan diri kita dan apa yang kita punya, syukur-syukur kita hidup berkecukupan dengan materi yang bisa kita bagi ke orang lain. Namun, dengan kesederhanaan pun bukan halangan kita untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain kok.
Kita bisa mulai jujur saat menulis di Blog, saat menulis caption di Media Sosial, saat membuat konten foto atau video, dan lain sebagainya. Gak harus malu saat kita gak punya banyak dokumentasi liburan ke tempat-tempat yang fancy, gak harus malu juga saat pembendaharaan baju kita cuma segitu-gitu aja, justru dengan keterbatasan yang ada, kita dituntut untuk jadi manusia yang lebih kreatif lagi dalam berkarya, untuk kita lebih mampu mendobrak apa yang selama ini kita belum mampu lakukan.
Yang selama ini kita masih malu-malu kucing, sekarang saatnya kita lebih berani menyeruak dari “kepompong” kita masing-masing, karena saya percaya bahwa setiap Individu mempunyai kesempatannya sendiri untuk menjadi “Kupu-kupu” yang cantik dan pantas untuk dilihat Dunia.
Nih Guys, kalian harus tonton juga video dari IM3 Ooredoo di bawah ini, there’s a positive vibes for Us.
Keren ya videonya, bikin semangat untuk makin produktif berkarya, seperti saya yang usia sudah bukan remaja lagi, tapi jiwa harus tetap muda dong ya, hihi. Please iya-in ajaaa, haha.
Oh ya, IM3 Ooredoo ini gak setengah-setengah lho ngasih semangatnya, bahkan saat ini IM3 Ooredoo menghadirkan lini produk telekomunikasi yang memudahkan siapapun yang ingin berkarya, yaitu Freedom Internet.
Freedom Internet ini simple dan tentunya bebas syarat dan ketentuan. Dijamin gak bikin kita ribet, dan sangat mendukung kita untuk berkarya lebih jujur dan apa adanya. Yeayy, makin keren nih IM3 Ooredoo.
Ohya Guys, tulisan ini bukan bertujuan untuk judge siapapun lho yaa, saya menulis ini sebagai pengingat ke diri saya sendiri untuk senantiasa “kreatif dalam berkarya tanpa memaksakan kehendak”, dan sebagai bentuk support yang meng-apresiasi campaign-nya IM3 Ooredoo yang ngajakin kita untuk “jalani hidup apa adanya”. Pastinya saya akan senang banget kalau tulisan ini mampu ngajakin atau menggerakkan hati semua Pembaca untuk melakukan hal yang sama.
So, let’s keep to be ourselves to spread the love, spread the positive vibes, and positive energy with IM3 Ooredoo.
34 komentar
aku suka banget sama campaignnya ooredo ini mbak, apalagi ada banyak quote bagus di dalamnya :)
ReplyDeleteaku suka banget nih dengan ulasannya, memang berkarya itu kita harus jujur dan apa adanya ya kak. Paling bahagia itu hidup jadi diri sendiri tanpa kita harus berpura-pura di social media. Aku dari awal bikin social media memang tujuannya sebagai mirroring aku, jadi apa yang aku jalani keseharian selalu ku unggah ke sosmed.
ReplyDeleteWah benar banget blog bisa dijadikan tempat curhat yang gak bisa ngejudge, menarik sekali promo im3 ooredoo ini ya mbak
ReplyDeletesetuju baget nih yag namanya hidup emag harus apa adanya yaa, biar ga pusing sendiri jugaa hihihi, biar happy terus bawaanya hihihi
ReplyDeleteKalo nurutin napsu, byk banget skinker yg mau dicoba. Tp berhubung doku hanya secukupnya dan skinker di rumah juga masih banyak, jadinya menahan diri dulu deh. Buat konten instagram otak atik dari produk yang ada aja. Hohoho...
ReplyDeletetapi ya im3 emang dikenal dari jaman aku sekolah SMA, bisa telpon 3second gak kena pulsa, trus sekarang nawarin paket data besar puas tanpa syarat ketentuan buat wfh or sfh
ReplyDeleteWah, sepakat banget Mbak...sayapun ngeblog dengan tujuan curhat-curhat dan ide di kepala bisa keluar. Walau makin kesini, sejak saya bergabung dengan komunitas blogger, saya makin tahu banyak dunia blogging. Sepakat, jalani hidup tanpa kepura-puraan ya? jalani saja apa adanya. Thakns Mbak.
ReplyDeleteSekali kita tampilkan kepalsuan, mau ga mau akan ada kepalsuan lainnya ya teh. Aku pernah tuh kejebak pencitraan. Ampun deh.
ReplyDeletesetuju banget niy sama taglinenya IM3 nikmatin hidup apa adanya, tanpa pura-pura, dan so simple mungkin, biar ga jadi beban, and be yourself
ReplyDeleteWah, IM3 Ooredoo jaringan selular dari jamannya smp loh. Pas banget lagi ada program freedom internet ya, lumayan buat selama wfh tanpa syarat dan ketentuan juga
ReplyDeleteSebagai pengguna IM3 Ooredoo juga aku bangga nih IM3 punya campaign seperti ini yang bisa menginspirasi generasi muda untuk selalu menjadi diri sendiri
ReplyDeleteHidup apa adanya tanpa perlu berpura-pura adalah sebuah kewajiban sih menurut aku mba. Karena Allah tidak suka kepada yang berlebih
ReplyDeleteSebagai blogger aku setuju banget sama campaign yang mengajak untuk berbuat jujur kayak gini. Biar tulisan kita bermanfaat bagi orang banyak.
ReplyDeleteWaaa berasa sama aku mbak, temen-temenku ngebet pengen jadi blogger tapi nggak mau effort gede, pengennya yang instant dan udah mikirin dapet cuan duluan. Aku aja ngeblog dari 2009 udah sampe ngesot-ngesot bertahan sampe sekarang. Hahaha!
ReplyDeletebiasa yang saya tulis di blog atau caption berdasarkan kenyataan, kalaupun saya belum mencoba produk yang saya review ya saya mereview berdasar yang tertulis di keterangan aja hehe apa adanya aja
ReplyDeletekayaknya jadi semakin yakin nih aku buat ganti ke im3. soalnya udah mulai stress sama internet yang ga lancar
ReplyDeleteAbis nonton videonya IM3 Ooredoo, ku jadi makin semangat dan yakin untuk menjadi diri sendiri yang apa adanya itu jauh lebih baik daripada hidup dalam kepura-puraan.
ReplyDeleteIndosat memang memberikan yang terbaik.
Ini campaignnya punya makna yang lebih dalam yaa. Aku setuju banget, banyak yang maksa untuk menjadi orang lain for the gram! Lebih baik jadi diri sendiri yaaa :)
ReplyDeletebayak cerita dibalik sebuah nama blog ya kak, aku baca-baca juga postingan yang lain menarik banget, jadi kaya reminder buat diri sendiri.
ReplyDeleteSama Teh, saya juga awalnya menjadikan blog sebagai tempat curhat karena bisa meluapkan isi hati apa adanya, dan tidak sangka seoring waktu, kini saya bisa hidup dari blog.
ReplyDeletesetuju teh kalo kita hidup apa adanya ini rasanya lebih menenangkan dan rasanya ya tenang dan menjadi bahagia untuk life goals nya
ReplyDeleteHidup tanpa kepura2an akan terasa lebih nyaman yah mba han, dan tentunya akan semakin menyenangkan dalam menjalani kehidupan sehari2.
ReplyDeleteKalau memaksakan diri sampai harus mengorbankan banyak hal, termasuk keuangan, memang enggak banget. Tetap jadi apa adanya juga bisa keren
ReplyDeletesetujuu emang kalo hidup apa adanya tuh enteng ya bawaannya. btw aku salfok ama fotomu mbaak bening euy, hehe pake kamera apa nih?
ReplyDeleteAku membayangkan alah beratnya jika harus berkarya atau meneruskan hidup penuh kepura-puraan. Karena itu mirip-mirip dengan berdusta, apa lagi pada diri sendiri, butuh energi batin yang banyak itu. Jadi alangkah bagusnya, seperti yang selalu dikatakan orang tua kita, jadi diri sendiri
ReplyDeleteNgeblog tanpa diduga malah membawa kita menjelajah lebih jauh ya mba.
ReplyDeleteIya deh. Ada aja ya yang masih memaksakan diri demi konten. Padahal menjalani hal hal tanpa kepura-puraan itu malah lebih menyenangkan dan mudah membuat kitanya merasa bahagia.
Suka deh sama kampanye dari IM3 Oredoo ini.
Wah hidup apa adanya lbh nikmat lho, tanpa kepura-puraan. Gak maksa diri gitu lbh nyaman rasanya.
ReplyDeleteSetuju teh, emang menjadi apa yang kita inginkan itu sebuah kebebasan yang hqq yaah. Bebas tanpa kepura-puran tentunyaa yah. Nggak enak pokoknya kalo hidup penuh kepura-puraan haha
ReplyDeleteSebagai pengguna IM3, suka banget sama campaignya ini. Mengingatkan lagi kalau kita harus jalani hidup apa adanya, termasuk dalam berkarya.
ReplyDeleteKalau belajar tahap demi tahap, mungkin begitu ada badai jadi bisa mencari bagian mana yang bisa dijadikan penopang. Di sisi lain, kalau ada orang yang memang punya kemampuan belajar ngebut, nggak apa juga, sih. Yang penting bukan dengan cara hitam, kan.
ReplyDeleteAku liat mba hani selalu apa adanya, dan memang aslinya orangnya baik menyenangkan. Kangen mba hani.. ��
ReplyDeleteBerkarya itu harus selalu apa adanya saja ya say, biar bikin bahagia ya
ReplyDeleteNah iya nih, ga sedikit menjumpai orang yang ingin terjun ke dunia blogging hanya ingin dengan cara instan. Padahal dibalik itu ada proses yg harus dilalui
ReplyDeletePun demikian juga dalam membuat konten di medsos buat apa memaksakan diri, tampil apa adanya lebih membuat nyaman sih
Ah, menjadi blogger yang apa adanya memang memberi kebahagiaan tersendiri ya. Semoga kita terus semangat berkarya ☺
ReplyDeleteTerima kasih telah berkunjung dan berkomentar dengan baik TANPA link hidup di kolom komentar. Dan cukup pakai Url blog saja ya teman-teman di ID namanya.