Belajar dari Kaktus, dia berduri dan enggan disentuh dengan kasar. Salah-salah, kita yang terluka karenanya. Sentuhlah dengan lembut, penuh kasih, atau cukup dipandangi di kejauhan dengan mata takjub dan penuh rasa syukur. Karena secantik itu mereka. Kaktus-kaktus mungil, yang walaupun ukurannya membuat mereka terlihat rapuh, namun sungguh, mereka bisa melukai jika "tersakiti".
So, jangan coba-coba😌
Dear you, you just like me!
Terima kasih sudah mengajarkan banyak hal. Terima kasih sudah mengingatkan tentang, "jangan terlalu sibuk dengan hati orang lain saat hatimu sudah terlalu lama terabaikan. Berikan waktu untuk hatimu, besarkan dia, tegar lah, berdiri dan berlari lah, karena kau mampu. Ingat apa yang ditulis di Buku Diary halaman terakhir, ingat apa yang menjadi do'a2 saat hatimu sakit dan hanya kau yang menikmati tangismu mengalir tanpa orang tahu".
And here I am, I'm so Powerful!! ⚡⚡⚡
Bismillah siap bangkit dari rasa tidak nyaman sebelumnya, rasa yang mungkin tidak dapat dipahami oleh sebagian besar orang. Namun kini ku merasa cukup, karena punya Dia dan mereka yang diutusNya untuk menjagaku, merawat luka batinku, hingga ku menjadi pribadi yang penuh kekuatan.
Aku memang terlalu gengsi untuk "mengemis" kasih sayang, namun aku tahu bahwa kupunya lautan cinta untuk mereka yang mencintaiku tanpa syarat. Biarlah ku kedepankan egoku saat ini, bahwa hidupku juga harus bahagia, dengan jiwa dan raga yang sehat dan kuat. Karena aku melihat dua jagoan kecilku selalu melihatku penuh harap, mereka sangat menginginkan diriku dan segenap aku, untuk dapat mengisi relung hatinya. Karena anak-anakku berhak bahagia, di lingkungan yang akan kusiapkan terbaik untuk mereka tumbuh penuh kasih.
Biarlah aku menjadi Kaktus, yang memenuhi tubuhku dengan duri supaya menjadi benteng dari orang-orang yang hanya akan menyakitiku.
Biarlah aku dengan egoku.
Ehm, intinya berbahagialah dulu sebelum membahagiakan orang lain. Kaktusnya imut banget, favorit buat dipajang di rumah.
ReplyDelete