Kemenkes & BPOM : Sirop Obat Aman Untuk Anak
Friday, March 24, 2023Beberapa bulan lalu, banyak hati Orangtua yang tersayat dikarenakan maraknya pemberitaan mengenai kasus gagal ginjal yang terjadi pada Anak. Kejadian tersebut seperti petir di siang bolong tanpa hujan, infonya datang tiba-tiba dan menimbulkan kebingungan. Ya, seketika ada larangan penggunaan sirop obat pada anak, karena hal tersebut yang dinyatakan dapat menyebabkan gagal ginjal. Lalu saya berpikir, "ya ampun, jangan sampai Alfath dan Bil sakit nih, karena pasti bingung ngasih pertolongan pertamanya".
Banyak langkah preventif yang dilakukan supaya duo Jagoan di Rumah tidak sakit. Dimulai dari lebih menjaga asupan makanannya, tambah lagi booster vitaminnya, jaga kelembapan udara di Rumah, selalu iris bawang merah dan simpan di sudut ruangan (demi menjaga udara di Rumah tetap terbebas dari virus-virus nakal), dan lain-lain. Tapi ada hal terlupakan saat itu, yaitu tentang antisipasi atau opsi pengganti sirop obat yang dilarang itu, kalau-kalau memang urgent diperlukan. Kami sekeluarga tetap optimis si kecil aman gak akan sakit.
Namun, Manusia memang hanya bisa berupaya kan ya, di pertengahan tahun 2022, satu persatu si kecil tumbang, demam. Semua upaya yang bisa dilakukan sebagai Home Treatment sudah dilakukan, tapi tetap demamnya malah terus naik. Walaupun kami sudah stok obat sirop dari sebelum kabar itu mencuat, tetap aja gak berani ngasih ke anak. Saya sempat keliling Apotek yang hampir semuanya memberikan info bahwa tidak menjual sirop obat. Saya pun bertanya mengenai paracetamol apa yang aman untuk diberikan kepada Anak? dan katanya, paracetamol tablet boleh diberikan.
Walaupun penuh perjuangan, akhirnya anak-anak mau minum obat demam yang berupa tablet tersebut, dan bahkan sampai harus menggerus obat tabletnya, karena Bil belum bisa minum obat selain obat sirop. Kebayang deh gimana dramanya, dari mulai sounding anaknya, bujuk dengan semua kalimat halus hingga sedikit memaksa, hiks. Namun, tetap aja adegan nangis-nangisan pun terjadi. Heboooh.
Beberapa kali Telemedicine, dan juga mendatangi langsung DSA kesayangan, namun tetap belum ada tanda-tanda diizinkan minum obat sirop. Kami dikasih resep obat racikan yang harus diseduh air saat akan diberikan kepada anak. Hanya bisa manut, alias nurut saja dengan apa yang diresepkan dokter. Tapi terus berdo'a juga, semoga kasus ini segera menemukan solusinya.
Alasan Sirop Obat Berbahaya untuk Ginjal Anak
Pasti banyak pertanyaan dibenak Orangtua, yang salah satunya adalah "mengapa obat sirop tiba-tiba dilarang dan malah menjadi berbahaya untuk si kecil?". Saya pun termasuk yang sangat penasaran dan terus mencari info terkait, baik di berita televisi, portal-portal online, media sosial, dan lainnya.
Jadi Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) ini bukanlah hal baru di Indonesia, melainkan sejak lama pun sudah ada kasusnya. Tapi memang menjadi heboh belakangan karena lonjakan penderitanya sangat masal, terutama di periode Januari 2022 hingga Oktober 2022. Dan itu dikarenakan adanya pencemaran yang terjadi pada sirop obat.
Dengan adanya kejadian tersebut, seluruh instansi dan organisasi terkait gak tinggal diam, melainkan langsung melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh. Hingga akhirnya, ada kesimpulan yang menyatakan bahwa satu-satunya penyebab kasus GGAPA ini adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh oknum Perusahaan Supplier kimia.
Ini menjadi kejadian yang sangat disayangkan sebenarnya, serta menjadi pembelajaran banyak pihak untuk lebih waspada kedepannya. Karena kerugiannya sangat signifikan, menyangkut nyawa anak yang tidak tahu apa-apa namun harus hilang dikarenakan kelalaian oknum. Belum lagi, adanya konversi obat dari sirop menjadi puyer yang secara higienis belum tentu memenuhi persyaratan kualitas obat yang baik.
Sirop Obat Kini dinyatakan Aman untuk Anak
Dibalik kabut hitam yang terjadi karena adanya kasus GGAPA di Tanah Air, akhirnya Para Ibu dan semua kalangan yang merasa resah karena kabar ini dapat bernapas lega. Rabu, 21 Maret 2023 lalu, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementrian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi menyelenggarakan acara Dialog Interaktif Kesehatan : Sirop Obat Aman Untuk Anak yang diselenggarakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta.
Saya menjadi salah satu yang berkesempatan hadir di event penting tersebut, tentu saja merasa sangat excited mengingat pentingnya informasi yang akurat, pasti dan terpercaya mengenai keamanan penggunaan sirop obat atau yang biasa kita sebut 'obat sirup' ini. Banyak Narasumber yang hadir saat event, yang ahli di bidangnya masing-masing, dan kesemuanya turut concern mengabarkan Perkembangan Terbaru Mengenai Keamanan Sirop Obat.
Btw, banyak yang diutarakan oleh Para Narsum dan itu sangat penting untuk disosialisasikan kepada Masyarakat. Saya rangkum disini ya.
DRA. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm |
Hadir DRA. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan makanan Republik indonesia. Beliau menyampaikan bahwa dalam penanganan kasus cemaran EG/DEG yang ditemukan dalam sirop obat sejak Oktober 2022, BPOM telah melakukan langkah-langkah antisipatif, seperti intensifikasi surveilans mutu produk, penelusuran dan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi, hingga pemberian sanksi administratif, termasuk melakukan verifikasi pemastian mutu terhadap sirop obat yang beredar.
Masih menurut DRA. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm, Upaya-upaya penindakan juga terus dilakukan terhadap sarana produksi dan distribusi jika terdapat unsur pidana bidang kesehatan.
"Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai, saat ini dapat dilihat di website/sosmed BPOM atau via kanal publikasi resmi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak khawatir dan ragu lagi."
Kemudian, hadir juga Prof. apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D selaku Guru besar farmakologi - Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung. Beliau turut memberikan penjelasannya, bahwa kasus GGAPA pada tahun lalu terjadi karena adanya intoksikasi obat yang tercemar oleh EG/DEG yang melebihi ambang batas. Sehingga berdampak masal. Namun, perlu diketahui bahwa GGAPA bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya (multifactorial) seperti status kesehatan Pasien (riwayat penyakit), alergi terhadap suatu bahan tertentu, infeksi (termasuk Covid-19), status nutrisi (dehidrasi), obat, makanan, logam berat, toksikan (EG/DEG dari berbagai sumber), dan juga lain sebagainya.
Apt. Noffrendi Roestram, S.Si |
Selain itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Apt. Noffrendi Roestram, S.Si juga mengemukakan pengalaman apoteker dalam menerima keluhan Masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar dan panjangnya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu. Namun dengan tidak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember lalu, membuktikan keamanan produk tersebut. Dengan demikian Pasien dan orangtua tidak perlu khawatir dan dianjurkan untuk membeli sirop obat di Apotek resmi, baik yang berdasarkan resep dokter ataupun untuk pembelian obat bebas.
Tirto Kusnadi selaku ketua Umum GP Farmasi memberikan kesimpulan mengenai keseluruhan materi yang ada di event GGAPA. Terdapat dua hal yang digarisbawahi, yaitu GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut, dan mengenai gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan. Yang disebabkan karena adanya pencemaran. Kemudian, adanya pernyataan dari Otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak (DSA) tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat, yang juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.
Tirto Kusnadi juga kembali mengingatkan kepada anggotanya, agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).
Isi Hati Mona Ratuliu dan Para Ibu di Tanah Air
Mona Ratuliu |
Senangnyaaa kemarin bisa ketemu lagi dengan Mommy Idola, yaitu Mba Mona Ratuliu yang saat ini mempunyai dua Balita di Rumahnya. Mba Mona juga sama seperti Moms lainnya, yang khawatir banget saat ada kabar mengenai larangan sirop obat dan Kasus Gagal Ginjal pada Anak. Gimana ngga ya, kalau ada satu anak yang sakit, yang lain biasanya ngikutin, wah jadi double deh deg-degannya.
Mba Mona ikutan happy saat dikabari kalau saat ini sirop obat sudah aman untuk dikonsumsi Anak. Jadi bisa stok di rumah lagi deh, yeayy. Pokoknya sehati deh ya, Mba Mona sudah mewakili isi hati Moms se-Indonesia, dan gak lupa nitip pesan juga nih, kalau beli obat harus ke Apotek yang sudah resmi ya Buibuuuu. Dan supaya lebih tenang, bisa cek daftar sirop obat yang aman melalui laman BPOM di bit.ly/bpom-sirup-obat-aman yaaa.
Semogaaaa, Anak-anak Indonesia selalu sehat. Dan Pemerintah terkait dapat selalu melakukan langkah preventif supaya kejadian kemarin tidak terulang lagi. Amiiiiin. Jangan lupa juga, untuk update info berkala mengenai #SiropObatAman di akun Instagram @gpfarmasi.id ya Moms!
48 komentar
Sehatsehat ya semuanya
ReplyDeleteAmiiin, makasih sudah mampir yaaaa
DeleteSehatsehat ya semuanya
ReplyDeleteWalaupun aku belum punya baby, tapi baca tulisan ini benar-benar menggugah pikiran banget, karena bisa buat ilmu di jangka panjang atau kalau-kalau ada saudara/tetangga yang sakittt.. :")
ReplyDeleteBetul Siist, Insya Allah ilmunya bermanfaat kelak saat punya Buah hati sendiri. Semangaaaat Sist :)
DeleteKalau sudah dengar kabar dari ahlinya kayak gini jadi percaya dan enggak khawatir lagi soal bahaya sirop yang sampai ada kasus gagal ginjal seperti kemarin. Jadi bisa bernapas lega sekarang apalagi di musim ini anak rentan sakit, harus prepare dengan baik apalagi obat. Terima kasih informasinya!
ReplyDeleteSama-samaa, semoga bermanfaat yaa :)
DeleteWalaupun kini bunda tdk punya balita baik anak maupun cucu tetap ikut prihatin ketika kabar2 seperti "stop pemberian obat berupa syrop pd anak2." Alhamdulillah kemudian ada pencerahan yg membuat para ibu tenang lega dan merasa amsn.
ReplyDeleteIya Bundaaa, Alhamdulillah ya jadi bikin lebih tenang :)
Deleteyeay aku juga happy banget pas tau kabar ini, udah aman kembali dan cek2 di BPOM ya mba. Beneer banget pas Mona Ratuliu bilang kalau anak sakit tuh nggak ada obat rasanya gimanaaaa, lelahnya terasa sekali. Alhamdulillah sekarang udah jelas dan aman
ReplyDeleteBenar Mbaa, apalagi drama nangis-nangis karena gak terbiasa minum obat puyer, huhu bikin sediiiih
DeleteSyukurlah Kemenkes bergerak cepat untuk menangani masalah obat sirup yang sempat membuat resah para orang tua ya..
ReplyDeleteSekarang semua bisa lebih tenang memberikan sirop obat untuk anak, tentunya dengan memperhatikan aturan pakainya.
Setuju, walau sudah dinyatakan kembali aman, namun tetap harus perhatikan aturan pakainya ya :)
DeleteKalau sudah ada pernyataan seperti ini tuh rasanya lega banget ya mak. Ya memang harus tetap waspada, minimal jadi lebih tau juga sih sirop obat mana saja yang memang sudah bisa dikonsumsi oleh anak-anak ya.
ReplyDeleteSyukurlah sudah keluar pernyataan resminya ya Mak kalau sirop obat kini sudah aman kembali :)
DeleteAmiin, semoga Anak Indonesia sehat selalu. Sirop obat juga seharusnya aman karena sudah digunakan selama beberapa keturunan. Hanya saja, ini jadi reminder untuk regulasi negara kita agar lebih teliti dan hati-hati. Jangan sampai karena nila setitik, hancurlah generasi bangsa.
ReplyDeleteBetul Mbaa, catatan untuk kedepannya supaya tidak terulang kejadian yang sama.
DeleteIsu sirop bikin gagal ginjal beneran bikin emak2 ikutan stres lho. Pas anak demam kemaren akhirnya aku coba penurun panas tablet yang digerus sendiri. Huhu. Alhamdulillah sekarang sudah aman ya mba. Bisa menggunakan sirop sesuai petunjuk pemakaian.
ReplyDeleteIya Alhamdulillah sudah dinyatakan aman kembali.
Deletelega rasanya mengetahui sirop obat sudah aman untuk anak-anak, kalo mau liat list obat sirop aman bisa langsung cek di website BPOM
ReplyDeleteList-nya lengkap ya Sist disana
DeleteItu oknum perusahaan produsen pembuat sirop obat, apa enggak berpikir kalau itu seandainya diminum oleh anaknya sendiri.
ReplyDeleteBisa-bisanya PG/PEG diganti dengan EG/DEG. 🥲🥲
Untungnya kemenkes gercep ya, dan sekaranf sirop obat usah aman lagi untuk diminum ketika anak panas/demam.
Hikssss, iya yaa :( Semoga kedepannya gak ada lagi kasus kayak gitu, Amiiiiin
Deletepas lagi heboh obat sirop tidak boleh dikonsumsi, menyiasatinya digerus itu obat kapsul / pil heheh pake air, soalnya anakku kurang bisa konsumsi selain sirop obat. Alhamdulillah skr ada pencerahan gini yah.
ReplyDeleteSama Teeeh, akhirnya digerus. Dokter pun ngasih resepnya jadi puyer, dan memang kurang disukai anak2 ya.
DeleteMona Ratuliu mewakili kecemasan ibu2 yaa. Apalagi kalau anaknya masih kecil bakal susah kakau diminta konsumsi puyer. Kmrn anak2ku sakit juga dikasi puyer tapi ada obat batuk sirop racikan jg dari dokter, trus dokternya menyarankan puyernya dicampur itu waktu kasi minumnya.
ReplyDeleteTapi alhamdulillah skrng udah ada kepastian keamanan obat sirop jd udah berani stock lagi ya.
Yess, aku pun udah berani stok obat sirop lagi di rumah, Bismillah aman-aman terus yaaaa
DeleteAku berharap banget apa yang terjadi dulu tak terulang lagi ya mba. Bagaimanapun, perlindungan terhadap anak termasuk apa yang dikonsumsi, harus jadi perhatian bersama ya
ReplyDeleteSetuju, kejadian kemarin benar-benar jadi pembelajaran untuk kita semua ya.
DeleteAku pun ikut senang dengarnya. Kemarin kalau anak panas tuh kasih yang alami dulu baru ke sirup resep dokter. Btw, semoga kasus yang kemarin gak terjadi lagi ya. Anak-anak bisa tumbuh dengan baik dan sehat
ReplyDeleteAmiiiiin, sehat-sehat dan kuat ya Anak-anak Indonesiaaaa
DeleteAlhamdulillah sekarang sudah aman yaa... pusing juga kan klo masih punya anak kecil, obatnya kan rata2 berbentuk sirup, klo ada cemaran EG DEG trus harus gimana dong. Pemerintah udah cepat dan tanggap dalam menyikapi permasalahan ini.
ReplyDeleteBikin galau Buibu seIndonesia ya mak kemarin itu, wkwk. Syukurlah BPOM sudah menyatakan aman untuk sirop obat ini. Lega rasanya.
DeleteAlhamdulillah, sekarang nggak worry lagi kalau anak sakit
ReplyDeleteSudah ada obat sirup yang aman ya mbak
Agak drama banget pas anak sakit tapi nggak boleh obat sirup
Iya Mbaak, semoga anak-anak selalu terlindungi dari segala macam penyakit ya. Amiiiiin
DeleteSenang banget ya dapat kabar ini karena kalau anak sakit itu emang lebih mudah memberikan obat berupa sirup kalau sudah aman kan jadi tenang
ReplyDeleteBetul Mbaak, setidaknya dengan adanya stok sirop obat di rumah, dapat menjadi langkah preventif ya in case anak ada yang sakit.
DeleteOrang tua jadi merasa aman ya kasih obat sirop sama anak, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi karena ada jaminan BPOM
ReplyDeleteBetul Mbaaa, Alhamdulillaaah
DeleteAlhamdulillah kalau ahli sudah berbicara rasanya lebih tenang. Obat sirup memang andalan ketika kita punya anak kecil
ReplyDeleteSetujuuuu, harus stok selalu yaaa
DeleteSeneng akhirnya release resmi bahwa obat sirup aman buat anak2. Kebayang susahnya kasih anak obat selain sirup mesti di pegangi 2 orang dipaksa heheheh
ReplyDeleteMalah bikin makin sedih ya kayak gitu, huhu
DeleteAlhamdulilah akhirnya sudah dirilis ya keamanan obat sirop untuk anak anak. Jadi ibu ibu skrg bisa tenang
ReplyDeleteSetidaknya bisa tenang stok lagi di rumah ya sebagai langkah preventif :)
DeleteJadi tenang ya sekarang, yg paling khawatir saat obat sirup bahaya kemarin pasti ibu-ibu yang punya balita karena balita susah minum obat puyer yg pait
ReplyDeleteMinum obat jadi penuh dramaaa, haha
Deleteyeay! Happy banget denger kabar iniii. Akhirnya yaaa, badai berlalu! :') Sekarang dah ga perlu drama lagi klo anak anak mau minum obat ya mak, bye bye puyer bye bye tablet gerus. hihi
ReplyDeleteTerima kasih telah berkunjung dan berkomentar dengan baik TANPA link hidup di kolom komentar. Dan cukup pakai Url blog saja ya teman-teman di ID namanya.